Artikel Programmed Fuel Injection (PGM-FI) Technology
ARTIKEL
TEKNOLOGI MOTOR BENSIN
Programmed Fuel Injection (PGM-FI)
Technology
Disusun Oleh :
DWI AHMAD ARIF / 15504241037
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
Definisi
PGM-FI
Istilah
yang sebenarnya dari sistem PGM-FI ini adalah “Programed Fuel Injection”, nama PGM-FI adalah nama yang diberikan
Honda untuk sistem penginjeksian bahan bakar yang di kontrol secara elektronik.
Sistem PGM-Fi ini mensuplai bahan bakar ke mesin melalui rangkaian injector
bahan bakar yang di control oleh engine
control module (ECM). Tipe sistem ini mengontrol suplai bahan bakar lebih
teliti daripada yang menggunakan system karburator.
Sistem fuel injection
mempunyai keistimewaan diatas sistem karburator sebagai berikut.
•
Meningkatkan ekonomis bahan bakar Gambar.1
PGM-FI
•
Meningkatkan emisi
•
Meningkatkan response
•
Power output yang lebih tinggi
Sistem karburator dan
sistem Fuel injection
Gambar.2
Sistem Karburator
Pada
mesin karburator, bahan bakar mengalir ke saluran udara oleh perbedaan tekanan
yang disebabkan oleh aliran udara. Dengan kata lain, volume suplai bahan bakar
di control oleh jumlah udara yang mengalir. Selain itu, volume udara juga di
atur oleh katup throttle yang di operasikan oleh pedal gas. Jika kecepatan
tinggi diperlukan, sebagai contoh pedal gas diinjak seketika maka langkah
berikut akan terjadi penambahan volume suplai bahan bakar:
•
Katup throttle akan terbuka oleh
tindakan pedal gas tersebut.
•
Jumlah udara yang mengalir melalui
karburator akan bertambah, sehingga
•
Sejumlah bahan bakar yang mengalir
kedalam saluran udara pun akan meningkat seketika.
Kondisi
dengan sejumlah bahan bakar yang sesuai tidak dapat di suplai ke mesin,
bagaimanapun kejadian dalam waktu sementara/sekejap tersebut di butuhkan untuk
pelaksanaan langkah percepatan. Kondisi ini bisa merusak respon mesin dan
meningkatkan tingkat emisi. Meskipun karburator dilengkapi dengan luas cakupan
fungsi dan kemampuan yang berbeda dalam usaha mengatasi kondisi ini dan
peningkatan karakteristik respon, tidak ada satu karburator pun yang bisa
memberi reaksi dengan tepat keseluruh situasi yang memungkinkan. Selain itu,
karburator juga mudah dipengaruhi oleh perubahan temperature udara dan beberapa
factor lingkungan lainnya. Menanggapi factor tersebut diatas, system fuel
injeksian telah dikembangkan dengan tujuan membuat kontrol yang pantas dan lebih
akurat dalam pensuplaian volume bahan bakar dibawah semua kondisi mesin. Secara
spesifik, ECM dalam PGM-FI menentukan kondisi mesin saat itu berdasarkan data
yang tersedia dari cakupan sensor-sensor dan menghitung dengan tepat volume
suplai bahan bakar yang dibutuhkan. Selanjutnya dengan menginjeksikan volume
bahan bakar pada waktu yang paling tepat kedalam intake manifold, system
memastikan bahwa mesin memperoleh campuran udara dan bahan bakar yang paling pantas
sesuai dengan kondisinya.
Konstruksi
Dasar Sistem PGM-FI
Sistem PGM-FI dapat
dibagi dalam 3 sub-sistem sebagai berikut:
1.
Sistem pemasukan udara (air intake)
Sistem
ini mengontrol volume udara yang disuplai ke mesin
2.
Sistem suplai bahan bakar
Sistem
ini mengirim bahan bakar yang telah diatur dan ditekan injector- injector.
3.
Sistem control
Sistem
ini menggunakan ECM untuk mengontrol volume bahan bakar dan waktu penginjeksian
berdasarkan sinyal dari berbagai sensor.
Komponen
Sistem PGM-FI
Gambar.3
Komponen PGM-FI
1. MIL/
FI (Indicator Lamp)
MIL adalah lampu
indikator yang berada di spedometer (biasanya berwarna kuning)berfungsi sebagai
penanda pada pemakai sepeda motor honda tentang kerusakan pada sistem injeksi.
Bila dalam sistem injeksi salah satu sensor tidak berfungsi/rusak, maka lampu
MIL ini akan memeberikan kedipan. Dan bila tidak berkedip, sistem injeksi
dinyatakan oke.. tapi tak semua komponen injeksi yang rusak MIL harus berkedip,
kerusakan pada fuel pump semacam tekanan bahan bakar yang melemah tak
terdeteksi oleh MIL.
2. Pompa
bahan bakar/Fuel Pump
Fuel pump berfungsi
untuk mempompa bahan bakar menuju injektor melalui hose (selang) Karena bahan
bakar dipompa, tentunya mempunyai tekanan. Tekanan bahan bakar ini juga sangat
berpengaruh terhadap kinerja mesin. Di sistem PGM FI ini, tekanan bahan bakar
harus 294 kPa/12 V = 43 psi = 2,94 bar pada idle langsam. Tekanan yang berlebih
akan berakibat kerusakan pada komponen lain,dan bila tekanan bahan bakar kurang
dari standar akan berakibat unjuk kerja mesin memble bahkan bisa berakibat mesin
mogok. Fuel pump barada didalam tangki bahan bakar.
3.
ECM (Engine Control Module)
ECM inilah yang bisa di
bilang prosesor semua program PGM FI,berfungsi sebagai pengatur waktu
pengapian,pengatur waktu injektor menyemprotkan bakar,mengatur campuran bahan bakar+udara
yang ideal sesuai temperatur mesin bahkan sampai hasil sisa pembakaran komponen
ini selalu mendapat laporan dari sensor-sensor lain untuk memberikan yang
terbaik kepada si engine.
4. Sensor
CKP (Cranksaft Position)
Sensor CKP berfungsi
untuk mendeteksi keberadaan poros engkol,dimana sensor ini akan selalu
mengirimkan sinyal kepada ECM,kemudian ECM menentukan kapan waktu pengapian dan
kapan waktu bahan bakar di injeksikan melalui injektor. Kerusakan pada sensor
ini akan membuat ECM buta membaca sinyal dari CKP,dan ECM tidak mau
berfungsi,akibatnya si engine akan mati.
5. Injektor
Injektor berfungsi
untuk menyemprotkan bahan bakar kedalam ruang bakar, dengan merubah
partikel-partikel bahan bakar menjadi kabut. Bahkan disinyalir injektor pada
sistem PGM FI ini bisa menciptakan partikel bahan bakar terhalus di dunia karena
mempunyai lobang berdiameter 0,152 mm ( pada supra x 125 ).
6.
Trhotle
Body
Didalam Trhotle body ini terdapat 3 sensor yaitu :
•
Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure) yang berfungsi sebagai pedeteksi
tekanan udara yang masuk melalui intake
manifold,kerusakan pada sensor ini mesin masih bisa bekerja secara normal.
•
Sensor IAT (Intake Air Temperatur) yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu udara
yang masuk melalui intake manifold,kerusakan
pada sensor ini mesin masih bisa bekerja secara normal.
•
Sensor TP (Trhotle Position) sensor ini berfungsi sebagai pendeteksi sudut
pembukaan trhotle saat handgrip kita pelintir,kemudian mengirimkan sinyal
kepada ECM,seberapa banyak bensin yang perlu di injeksikan. Kerusakan pada
sensor ini mesin masih bisa menyala,tetapi tidak bisa stabil,dan akselarasi
berkurang.
7. Sensor
O2
Sensor O2 berfungsi sebagai
pendeteksi kadar O2 di gas buang sisa pembakaran,sensor ini akan
selalu mengoreksi dan melaporkan kepada ECM,untuk selalu membuat komposisi
bahan bakar dan udara selalu ideal dalam setiap proses pembakaran.
8. Sensor
EOT (Engine Oil Temperatur) dan
sensor ECT (Engine coolant Temperatur)
Keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu pendeteksi suhu mesin,hanya saja
sensor ECT terpasang si mesin berpendingin radiator dan EOT pada mesin
berpendingin udara,seperti supra x 125 pgm fi helm in.
9. Bank Angle Sensor
Adalah sensor untuk kemiringan 60
derajat mesin akan mati bila sepeda motor terjatuh,biasanya terpasang pada
motor tipe sport.
10. Sensor
IACV (Idle Air Control Valve)
Sensor IACV berfungsi seperti choke otomatis,
memudahkan penyalaan mesin pertama.
Aplikasi
PGM-FI Di Motor Honda
Gambar.3
Aplikasi PGM-FI
Berdasarkan
keterangan tersebut, jika PGM-FI di terapkan pada motor Honda, maka motor akan
mempunyai peforma yang ramah lingkungan yang tinggi, irit bahan bakar namun
tetap tidak mengurangi performa motor, karena perbandingan antara suplai bahan
bakar dan udara serta pengapian di kontrol melalui sensor elektronik. Pada
intinya motor Honda Supra X-125 PGM-FI jadi lebih enak dari motor lain,
biker-nya akan mendapatkan sensasi riding yang menyenangkan, aman, nyaman,
ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Itulah beberapa yang bakal di dapatkan
jika memiliki motor dengan teknologi PGM-FI. Kurang lebih ada 3 sistem yang
sangat menonjol dam berpengaruh ketika teknologi PGM-FI diaplikasikan, yaitu:
1.
Sistem Bahan Bakar: Yaitu fuel pump akan
bertugas mengalirkan bensin dari tangki hingga injektor dengan sempurna.
2.
Sistem Induksi Udara: Yaitu jumlah udara
yang dihisap masuk ke dalam silinder melewati sensor bisa diukur kevakumannya
sebagai patokan jumlah bensin yang akan diinjeksikan.
3.
Sistem PGM-FI memberikan kelebihan,
yaitu mengurangi emisi gas buang, lebih hemat dalam pemakaian BBM, memberikan
tarikan motor lebih responsif, mesin dengan mudah dihidupkan pada kondisi
apapun (cuaca dingin pegunungan sekalipun), idle tidak terpengaruh pada
ketinggian suatu daerah (pegunungan), dan memberikan kemudahan dalam perawatan
secara berkala.
Keunggulan
Sistem PGM-FI
Gambar.4 Keunggulan PGM-FI
Teknologi
PGM-Fi adalah teknologi yang ramah lingkungan, karena mampu menekan dan
mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Hal ini
menyesuaikan dengan standar pemerintah Indonesia yang mulai menerapkan pada
kendaraan bermotor roda 2 sesuai Standar Euro 3. PGM-Fi sendiri singkatan dari Programmable Fuel Injection yang bekerja
secara elektronik sebagai sistem suplai bahan bakar yang artinya sistem
terprogram untuk memasok BBM dan oksigen sesuai kebutuhan mesin dengan
perhitungan yang tepat dan akurat sehingga mampu menghasilkan tenaga yang
responsif dan irit bahan bakar juga ramah lingkungan.
Dengan teknologi
injeksi ini, berbagai keunggulan pun akan didapat, di antaranya:
•
lebih ramah lingkungan,
•
mampu menekan emisi hingga 90 persen,
•
sesuai dengan standar regulasi EURO 3,
•
lebih irit penggunaan BBM sekitar 30
persen,
•
pembakaran yang lebih efisien hingga 17
persen,
•
akselerasi yang lebih responsif,
•
motor lebih bertenaga,
•
cocok dengan Premium di Indonesia,
•
mesin lebih mudah dihidupkan dalam
segala kondisi suhu udara.
Daftar
Pustaka
~Semoga
bermanfaat~
Komentar
Posting Komentar