MAKALAH SPT SISTEM PENGGERAK HIDROLIK


MAKALAH SPT
SISTEM PENGGERAK HIDROLIK








Disusun Oleh :
Dwi Ahmad Arif                   15504241037
Robi Febrianto                      15504241038
Teguh Toni Prasetyo            15504241039



PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016


KATA PENGANTAR


Puji dan puja syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, kemudahan dan kelancaran sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membatu. Serta terimakasih kepada teman-teman kelas A yang telah memberikan semangat dan motivasinya selama pembuatan makalah ini.
Seperti kata pepatah “Tiada gading yang tak retak”, begitupun dengan makalah ini yang masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca yang bersifat membangun guna memperbaiki penyusunan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih dan selamat membaca.

                                                                                                                                                                                                                                                Yogyakarta, November 2016
                                                                                               
Penyusun

                                                                                                 










BAB I PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

            Sistem penggerak hidrolik merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi sebagai penggerak daya dengan mekanisme hidrolis. Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan sifat zat cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya, sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran dan bentuk, sehingga fluida cair tersebut dapat mentranferkan tenaga dan gaya. Dengan kata lain sistem penggerak hidrolik adalah sistem pemindahan dan pengontrolan gaya dan gerakan dengan fluida cair dalam hal ini oli.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dan fungsi dari sistem penggerak hidrolik?
2.      Apa saja jenis–jenis sistem penggerak hidrolik?
3.      Bagaimana penerapannya?
4.      Apa kelebihan dan kekurangan dari sistem penggerak hidrolik?

C.    Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini untuk mengetahui :
1.      Perkembangan dari sistem penggerak hidrolik.
2.      Fungsi dari sistem penggerak hidrolik.
3.      Prinsip kerja dari sistem penggerak hidrolik.
4.      Penerapan sistem penggerak hidrolik pada bidang otomotif.







BAB II PEMBAHASAN


A.    Pengertian

Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder  kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur. Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida cair yang umum dipakai. Pada prinsipnya mekanika fluida dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1.      Hidrostatik : yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam disebut juga teori persamaan kondisi dalam fluida diam. Energi yang dipindahkan dari satu bagian ke bagian lain dalam bentuk energi tekanan. Contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.
2.      Hidrodinamik : yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran fluida yang mengalir. Dalam hal ini kecepatan aliran fluida cair yang berperan memindahkan energi. Contohnya Energi pembangkit listrik tenaga turbin air pada jaringan tenaga hidro elektrik. Jadi perbedaan yang menonjol dari kedua sistem diatas adalah keadaan fluida itu sendiri.
Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan sifat zat cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya, sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran dan bentuk, sehingga fluida cair tersebut dapat mentranferkan tenaga dan gaya. Dengan kata lain sistem hidrolik adalah sistem pemindahan dan pengontrolan gaya dan gerakan dengan fluida cair dalam hal ini oli. Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik adalah oli. Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan harus memiliki kekentalan (viskositas) yang cukup, memiliki indek viskositas yang baik, tahan api, tidak berbusa, tahan dingin, tahan korosi dan tahan aus, minimla konpressibility.



Dasar- dasar Sistem Hidrolik (Hukum Pascal)
Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum pascal, dimana tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1)      Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
2)      Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
3)      Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara seragam ke bagian lain fluida.
Sebagai contoh : gambar dibawah memperlihatkan dua buah silinder berisi cairan yang dihubungkan dan mempunyai diameter berbeda. Apabila beban W diletakan disilinder kecil, tekanan P yang dihasilkan akan diteruskan kesilinder besar (P = W\a, beban dibagi luas penampang silinder). Menurut hukum ini, pertambahan tekanan sebanding denganluas rasio penampang silinder kecil dan silinder besar, atau W = PA = wA/a

B.     Bagian-bagian Sistem Penggerak Hydrolik

Komponen Hydrolik memiliki symbol dan komponen yang tidak jauh berbeda dengan Pneumatik. Adapun komponen utama sistim hydrolik, antara lain:

1.      Unit Tenaga (Pompa Hydrolik)

Pompa hydrolik berfungsi untuk mengisap fluida oli hydrolik yang akan disirkulasikan dalam sistim hydrolik. Sistim hydrolik merupakan siklus yang tertutup, karena fluida oli disirkuliskan ke rangkaian hydrolik selanjutnya akan dikembalikan ke tangki penyimpan oli. Adapun jenis-jenis pompa hydrolik, antara lain:
·         Pompa Roda Gigi
Pompa ini terdiri dari 2 buah roda gigi yang dipasang saling merapat. Perputaran roda gigi yang saling berlawanan arah akan mengakibatkan kevakuman pada sisi hisap, akibatnya oli akan terisap masuk ke dalam ruang pumpa, selanjutnya dikompresikan ke luar pompa hingga tekanan tertentu. Tekanan pompa hydrolik dapat mencapai 100 bar.

Gambar.1 Pompa Roda Gigi
·         Pompa Sirip Burung
Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat flexible bergerak di dalam rumah pompanya. Bila volume pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami penurunan tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang kompressi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.

Gambar.2 Pompa Sirip Burung
·         Pompa Torak Aksial
Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan yang dilakukan oleh piston yang digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi gerakan torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara bergantian. Sehingga aliran oli hydrolik menjadi kontinyu.

Gambar.3 Pompa Torak Aksial
·         Pompa Torak Radial
Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara radial, bila rotor berputar secara eksentrik, maka piston2 pada stator akan mengisap dan mengkompressi secara bergantian. Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus, sehingga menghasilkan alira oli/fluida yang kontinyu.

Gambar.4 Pompa Torak Radikal
·         Pompa Sekrup
Pompa ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan.

Gambar.5 Pompa Sekrup

2.      Unit Penggerak (Aktuator Hidrolik)

Seperti halnya pada sistim pneumatik, aktuator hydrolik dapat berupa silinder hydrolik, maupun motor hydrolik. Silinder Hydrolik bergerak secara translasi sedangkan motor hydrolik bergerak secara rotasi. Dilihat dari daya yang dihasilkan aktuator hydrolik memiliki tenaga yang lebih besar (dapat mencapai 400 bar atau 4x107 Pa), dibanding pneumatik.
·         Silinder Hydrolik Penggerak Ganda
Silinder Hydrolik penggerak ganda akan melakukan gerakanmaju dan mundur akibat adanya aliran fluida/oli hydrolik yang dimasukkan pada sisi kiri (maju) dan sisi kanan (mundur) seperti yang terlihat pada gambar 89. Tekanan Fluida akan diteruskan melalaui torak selanjutnya menjadi gerakan mekanik melalaui stang torak. Gerakan maju dan mundur dari gerakan stang torak ini dapat digunakan untuk berbeagai keperluan dalam proses produksi, seperti mengangkat, menggeser, menekan, dll. Karena daya yang dihasilkan besar, maka silinder ini banyak digunakan pada peralatan berat, seperti, Buldozer, bego, dll.

Gambar.6 Silinder Hydrolik Penggerak Ganda
·         Aktuator Rotasi
Motor Hydrolik merupakan alat untuk mengubah tenaga aliran fluida menjadi gerak rotasi. Motor hydrolik ini prinsip kerjanya berlawanan dengan roda gigi hydrolik. Aliran Minyak hydrolik yang bertekanan tinggi akan diteruskan memutar roda gigi yang terdapat dalam ruangan pompa selanjutnya akan dirubah menjadi gerak rotasi untuk berbagai keperluan. Selanjutnya motor hydrolik dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar.7 Aktuator Rotasi

3.      Unit Pengatur (Katup Pengarah)

Berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik. Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve.
Katup Pengarah (Directional Control Valve = DCV )
Katup (Valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.
Contoh jenis katup pengarah : Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan piring putar, katup dengan pegas bias.
Macam-macam Katup Pengarah Khusus
1.      Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga sebagai pressure control (pengontrol tekanan)
2.      Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada tekanan cairan yang dapat membukanya.
3.      Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai tujuan misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem hidrolik, untuk mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja secara berurutan, untuk mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.
Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:
a.       Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian hidrolik.
b.      Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain.
c.       Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya didesain dengan tekanan yang lebih rendah.
4.      Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston).
Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
a.       untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik
b.      Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem
c.       Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian.

Macam-macam dari Flow Control Valve :
a.       Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat berubah-ubah yaitu melalui fixed orifice.
b.      Variable flow control  yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-ubah sesuai dengan keperluan
c.       Flow control yang dilengkapi dengan check valve
d.      Flow control yang dilengkapi dengan relief valve guna menyeimbangkan tekanan

C.    Kelebihan dan Kekurangan

Sistem hidrolik juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan sistem hidrolik sebagai berikut :
a.       Fluida yang digunakan (oli) harganya mahal.
b.      Apabila terjadi kebocoran akan mengotori sistem, sehingga sistem hidrolik jarang digunakan pada industri makanan maupun obat-obatan.
Sedangkan kelebihan sistem hidrolik diantaranya adalah ;
a.       Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyakdiaplikasikan pada alat berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
b.      Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang dibandingkan dengan sistem pneumatik.
c.       Tidak berisik.





















BAB III PENUTUP


A.    Kesimpulan

Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur.

B.     Saran

Penerapan pada bidang otomotif perlu ditingkatkan, terutama pada pembaharuan teknologinya. Pada sistem hidrolik perlu diganti dengan sistem yang sudah berbasis elektronik. Hal ini sangat diperlukan, karena sistem elektronik lebih praktis dan efisien dalam penggunaannya.

 

DAFTAR PUSTAKA

Croser P. 1990. Hydrolik. Festo Didaktik. Esslingen
http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/online/2008/sistemhidrolik/materi01c.html
http://artikel-teknologi.com/komponen-sistem-hidrolik
https://garrsett.wordpress.com/2014/04/15/torque-converter/
https://saenalabidin.wordpress.com/power-steering/sistem-rem/151-2


Komentar

Postingan Populer